SATRIA888 – Andrea Dovizioso Maklum Pecco Bagnaia Sulit Saingi Marc Marquez, Harus Akui Rider Lain Lebih Cepat

Andrea Dovizioso Maklum Pecco Bagnaia Sulit Saingi Marc Marquez, Harus Akui Rider Lain Lebih Cepat

Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez dan Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net – Tiga kali runner up MotoGP, Andrea Dovizioso, mengaku kaget melihat Pecco Bagnaia kesulitan menyaingi Marc Marquez pada awal musim 2025. Namun, ia juga memaklumi, mengingat Marquez sangat tangguh dan percaya diri membela Ducati Lenovo Team dan menunggangi Desmosedici GP25.

Dibanding Marquez yang sudah meraih 6 kemenangan Sprint dan 3 kemenangan Grand Prix, Bagnaia baru meraih 1 kemenangan Grand Prix dalam tujuh seri pertama musim ini. Selagi Marquez memimpin klasemen dengan koleksi 196 poin, Bagnaia berada di peringkat ketiga dengan ketertinggalan 72 poin.

Belakangan ini, Bagnaia mengaku kesulitan mengendalikan GP25, yang sejatinya tak jauh berbeda dari GP24, yakni motor yang mengantarnya meraih 11 kemenangan tahun lalu. Ia bahkan menyebut karakter Ducati yang biasa ia kenal tak ada lagi di GP25. Kepada Moto.it, Selasa (3/6/2025), Dovizioso pun mengaku terkejut.


1 dari 2 halaman

Hanya Pecco Bagnaia yang Tahu Masalah yang Sebenarnya

Hanya Pecco Bagnaia yang Tahu Masalah yang Sebenarnya

Tiga kali runner up MotoGP dan juara dunia GP125 2004, Andrea Dovizioso (c) Instagram/YamahaMotoGP

“Tadinya, saya pikir Pecco tak terlalu kesulitan, tetapi hanya dia yang tahu alasannya, apakah perubahan dari tahun lalu ke tahun ini atau dinamika lain menciptakan krisis. Namun, hanya dia yang tahu secara rinci. Karisma dan kekuatan Marc memang tidak diragukan. Jadi, jujur, saya tak terlalu terkejut melihat pendekatannya terhadap musim seperti ini,” ujar ‘Dovi’.

Dovizioso, yang kini menjabat sebagai test rider Yamaha MotoGP, diketahui punya pengalaman bertarung dengan Marquez meski mereka tak pernah jadi rekan setim. Kedua rider ini bertarung sengit memperebutkan gelar dunia pada 2017, 2018, dan 2019, di mana Marquez keluar sebagai juara dunia sementara Dovizioso harus legawa jadi runner up.

Dovizioso pun mengakui bahwa ada kalanya seorang pembalap harus mengakui rivalnya lebih kuat meski terasa menyakitkan. Menurutnya, tak ada gunanya bagi para pembalap untuk mencari-cari alasan atas performanya yang buruk ketika mereka tahu betul bahwa rivalnya memang lebih kuat dari mereka.

2 dari 2 halaman

Harus Cari Solusi dan Cara Lain demi Berkembang

“Ada pembalap yang lebih obyektif dan ada yang kurang obyektif. Banyak pembalap yang tidak obyektif, selalu cari-cari alasan dan memberikan penjelasan tak masuk akal. Kebanyakan pembalap memang seperti itu. Ada juga yang berkata jujur tetapi jadi beban pribadi, karena ketika sadar dan paham bahwa Anda tertinggal dari pembalap lain, rasanya sangat menyakitkan,” tutur Dovizioso.

“Namun, Anda harus menghadapinya dan bekerja keras. Anda tak bisa menyelesaikan semua masalah, tetapi semua bisa diperbaiki. Saya juga pernah bentrok dengan para pembalap kuat, dan kenyataannya memang begitu. Jika ingin menang, Anda harus cari solusi lain, cara lain, dan selalu ada jalan untuk menyiasatinya dan mencoba berkembang,” tutupnya.

Marquez dan Bagnaia akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Aragon di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, pada 6-8 Juni 2025. Dovizioso sendiri sibuk menjadi test rider Yamaha dan mengembangkan mesin V4 yang kemungkinan akan diluncurkan di MotoGP 2026 mendatang.

Sumber: Motoit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *