
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Pedro Acosta (c) KTM Factory Racing
Bola.net – Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Pedro Acosta, tak memungkiri bahwa awal musim MotoGP 2025 tak berjalan sesuai harapan. Namun, ia menyatakan ini tak berarti ia serta merta tertarik hengkang ke tim lain pada 2026. Ia bahkan yakin KTM bisa bangkit dan membuat motor RC16 lebih kompetitif.
Awal musim ini, masa depan Acosta memang terus dipertanyakan. Ia jadi sorotan publik sejak KTM mengalami krisis finansial. Kasus ini diduga mempengaruhi pengembangan RC16. Situasi ini pun memicu spekulasi mengenai masa depan Acosta, yang sejak belia sudah membela KTM di berbagai kejuaraan.
Honda HRC Castrol dan Pertamina Enduro VR46 dikabarkan saling lirik dengan Acosta meski kontraknya dengan KTM baru akan habis pada akhir 2026. Belakangan, Prima Pramac Racing juga diisukan tertarik pada ‘El Tiburon’, apalagi setelah Acosta kedapatan memberi ‘kode’ kepada sang Team Principal, Paolo Campinoti, untuk bicara dengan manajer pribadinya, Albert Valera.
Sudah Bela KTM Sejak Belia
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Pedro Acosta (c) KTM Factory Racing
Meski begitu, lewat Speedweek pada Kamis (3/4/2025), Acosta menyatakan bahwa ia masih percaya kepada KTM dan merasa berat meninggalkan mereka. “Saya ingin menang, itu sudah jelas. Hubungan antara saya dan KTM lebih bersifat personal dibandingkan yang disadari banyak orang,” ungkapnya.
“Saya sudah membela warna ini sejak usia 14 tahun, dan usim panas ini saya akan berusia 21. Saya sudah jadi bagian dari keluarga ini selama tujuh tahun. Takkan mudah mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Motor ini akan mencapai level yang dibutuhkan, saya yakin soal itu,” lanjutnya.
Acosta juga menyatakan bahwa ia tidak akan tergiur jika tim-tim lain mengiming-iminginya gaji selangit untuk meninggalkan KTM. Menurutnya, meski RC16 tak cukup kompetitif, ia tak merasa terbebani. Selain itu, hubungannya dengan para petinggi dan KTM juga sejauh ini masih baik-baik saja.
Tak Dapat Tekanan dari KTM
“Saya satu-satunya orang di paddock ini yang tak memikirkan uang. Saya juga tak terlalu merasakan tekanan, tak ada yang pernah memberikan tekanan kepada saya sejak hari pertama di pabrikan ini. Saat saya berada di Moto2, semua orang mengharapkan saya merebut gelar dunia pada tahun pertama,” kisah Acosta.
“Tahun lalu, saya jadi rider dengan jumlah kecelakaan terbanyak, dan tak satu pun orang mempermasalahkannya. Kami memulai musim dengan baik, lalu segalanya jadi lebih sulit, dan tetap tak ada yang menekan saya. Kami tahu perjalanan masih panjang sebelum bisa bersaing memperebutkan gelar dunia,” pungkas rider Spanyol ini.
Menjelang MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail, Doha, pada 11-13 April 2025, Acosta sedang berada di peringkat 13 pada klasemen pembalap dengan koleksi 16 poin, sama seperti koleksi poin rider Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini, di peringkat 12.
Sumber: Speedweek