
Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin (c) Aprilia Racing
Bola.net – MotoGP 2025 memang baru berjalan enam seri, tetapi masa silly season untuk musim 2026 sudah memanas. Di atas kertas, hanya ada lima pembalap yang kontraknya akan habis akhir musim ini. Namun, ternyata ada rider lain yang bisa jadi mengambil keputusan mengejutkan.
Lima pembalap yang kontraknya habis akhir musim ini tersebut adalah Luca Marini (Honda HRC Castrol), Johann Zarco dan Somkiat Chantra (LCR Honda), Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46), dan Jack Miller (Prima Pramac Racing).
Meski begitu, ada sejumlah pembalap yang ternyata telah memulai negosiasi dengan tim-tim lain untuk musim 2026 meski terikat kontrak dua musim dengan tim mereka saat ini. Alhasil, ada pula sejumlah kursi panas yang bisa diperebutkan musim depan.
Nah, kursi-kursi mana saja sih yang ‘panas’ di MotoGP 2026 ini? Berikut ulasannya. Simak yuk, Bolaneters!
Aprilia Racing
Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin (c) Aprilia Racing
Dua rider Aprilia Racing, Jorge Martin dan Marco Bezzecchi, diketahui sama-sama terikat kontrak dua musim, yakni 2025 dan 2026. Namun, Menurut Motorsport.com, Martin memiliki niatan untuk hengkang dengan menggunakan klausul kontraknya, yang kabarnya bisa melepasnya satu tahun lebih awal.
Klausul ini rumornya memperbolehkannya menerima tawaran dari tim mana pun jika Aprilia tak berhasil membantunya menjadi calon juara dunia sampai MotoGP Prancis 2025. Namun, Martin diduga takkan mudah memakai klausul ini, mengingat ia cedera berkepanjangan dan baru sekali balapan di atas RS-GP musim ini.
Honda HRC Castrol
Pembalap Honda HRC Castrol, Luca Marini (c) Honda Racing Corporation
Kontrak Luca Marini dengan Honda HRC Castrol diketahui akan habis akhir tahun ini. Kursinya pun diperebutkan banyak pembalap. Honda dikabarkan Speedweek telah menawarkan gaji tinggi kepada rider Red Bull KTM Factory Racing, Pedro Acosta, dan pembalap Rokit BMW Motorrad WorldSBK, Toprak Razgatlioglu. Johann Zarco juga sudah menyatakan ketertarikan membela tim ini.
Namun, Motorsport.com juga melaporkan bahwa Jorge Martin tertarik pada kursi Marini. Di lain sisi, kursi Joan Mir juga belum pasti aman meski juara dunia MotoGP 2020 ini kontraknya baru akan habis pada akhir 2026 mendatang. Sebab, meski telah menunjukkan potensi yang baik, ia tak memenuhi ekspektasi Honda awal musim ini akibat kerap kecelakaan.
Prima Pramac Racing
Pembalap Prima Pramac Racing, Jack Miller (c) Pramac Racing
Kursi panas selanjutnya yang diperebutkan adalah kursi Jack Miller di Prima Pramac Racing yang kini menjadi tim satelit Yamaha. Yamaha dan Pramac diketahui hanya mengontrak Miller selama satu tahun, dan kursinya saat ini juga sedang diburu oleh Toprak Razgatlioglu.
Selain itu, Jorge Martin juga dirumorkan tertarik pada kursi ini, mengingat Yamaha telah mengalami kemajuan dan Pramac pernah menaunginya pada 2021-2024. Kursi ini juga kabarnya sedang diburu oleh rider Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini, yang awal musim ini kesulitan beradaptasi dengan motor RC16.
Tandem Miller, Miguel Oliveira, memiliki kontrak dua musim dengan Yamaha dan Pramac. Namun, kursinya juga berpotensi tidak aman, mengingat awal musim ini ia mengalami cedera berkepanjangan sehingga tak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan potensi terbaiknya.
Red Bull KTM Tech 3
Pembalap Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini (c) KTM Factory Racing
Baik Maverick Vinales maupun Enea Bastianini sama-sama terikat kontrak langsung dengan KTM untuk membela Tech 3 selama dua musim. Sementara Vinales makin nyaman membela KTM dan Tech 3, situasi yang sebaliknya dialami oleh Bastianini. Sejak tes pramusim, ‘Bestia’ tak pernah benar-benar klop dengan motor RC16.
Hasil terbaiknya hanya finis kesembilan dalam Seri Thailand dan Spanyol. Menurut laporan MotorcycleSports.net, juara dunia Moto2 2020 ini telah melakukan pembicaraan dengan Pramac soal potensi kolaborasi pada 2026. Jika Bastianini benar-benar hengkang, maka kursinya kemungkinan besar akan diperebutkan oleh para rider Moto2.
Pertamina Enduro VR46
Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli (c) VR46 Racing Team
Meski merupakan anak didik Valentino Rossi, Franco Morbidelli hanya memiliki kontrak satu musim dengan skuad Pertamina Enduro VR46. Sejak awal musim, kursinya pun tak pernah aman, mengingat VR46 terus melakukan pembicaraan dengan Pedro Acosta, yang sudah mereka incar sejak di Moto3.
Rossi sendiri sudah mengaku secara publik bahwa ia sangat mengagumi Acosta dan tak menutup kans kolaborasi. Namun, 2 podium Grand Prix dan 1 podium Sprint Morbidelli awal musim ini bisa jadi membuat Rossi dan VR46 merasa berat untuk melepas juara dunia Moto2 2017 tersebut.
LCR Honda Castrol-Idemitsu
Pembalap LCR Honda Castrol, Johann Zarco (c) LCR Honda
Seperti Luca Marini, Johann Zarco hanya dikontrak setahun oleh Honda. Meski kini jadi rider tertua di MotoGP (34 tahun), Zarco masih jadi aset yang berharga bagi HRC dalam pengembangan RC213V karena berpengalaman dengan berbagai motor di MotoGP. Ia pun tertarik untuk pindah ke tim pabrikan Honda musim depan.
Tandemnya yang berstatus debutan, Somkiat Chantra, juga hanya dikontrak setahun, tetapi tak kunjung menunjukkan gebrakan seperti rookie lainnya. Jika Zarco benar-benar hengkang dan Chantra didepak, maka LCR Honda harus mencari pengganti. Tim asal Italia ini pun dikenal selalu menargetkan pembalap muda untuk digaet.
Trackhouse Racing
Pembalap Trackhouse Racing, Raul Fernandez (c) Trackhouse Racing
Ai Ogura dan Raul Fernandez sama-sama memiliki kontrak dua tahun dari Aprilia dan Trackhouse Racing. Sementara Ogura langsung moncer di atas RS-GP meski berstatus debutan, Fernandez yang sudah mengendarai motor ini selama tiga musim tidak kunjung tampil kompetitif.
Fernandez yang merupakan runner up Moto2 2021, sangat sulit memaksimalkan potensi RS-GP, dan bahkan kerap mengalami kecelakaan. Musim ini, ia selalu terlempar dari 10 besar, dan hasil terbaiknya hanyalah finis ketujuh dalam MotoGP Prancis yang diwarnai drama perubahan cuaca.