
Pembalap Red Bull KTM Tech 3, Maverick Vinales (c) AP Photo/Hussein Sayed
Bola.net – Team Principal sekaligus pemilik Red Bull KTM Tech 3, Herve Poncharal, mengaku tidak bisa tidur dua hari gara-gara hukuman 16 detik yang diterima Maverick Vinales dalam balapan utama MotoGP Qatar 2025. Ia mengaku peristiwa ini merupakan salah satu yang terburuk yang pernah ia hadapi selama 40 menjadi pemilik tim di ajang Grand Prix.
Dalam balapan itu, Vinales start dari posisi 6 dan naik ke posisi ketiga setelah Alex Marquez dan Fabio di Giannantonio bersenggolan pada Lap 3. Secara perlahan tapi pasti, rider Spanyol ini kemudian menyalip Marc Marquez dan Franco Morbidelli, memimpin balapan sejak Lap 11.
Meski begitu, pada Lap 16, ia melakukan kesalahan dan melebar di Tikungan 6 dan tersalip oleh Marc Marquez. Vinales pun melewati garis finis di posisi kedua. Namun, usai balapan, FIM Stewards menjatuhkan penalti 16 detik kepadanya akibat kedapatan melanggar batas minimum tekanan ban yang ditentukan Michelin.
Masuk 3 Besar Insiden Terburuk dalam Sejarah Tech 3
Pembalap Red Bull KTM Tech 3, Maverick Vinales (c) AP Photo/Hussein Sayed
Akibat hukuman itu, Vinales dinyatakan finis di posisi 14 dan pulang membawa 2 poin saja. Meski Vinales tetap senang atas performanya yang kompetiti, ternyata Poncharal justru kecewa berat. Kepada GPOne, Selasa (15/4/2025), pria asal Prancis ini mengaku sampai tidak bisa tidur selama dua hari gara-gara kepikiran insiden ini.
“Saya sudah jadi pemilik tim selama 40 tahun. Pada masa-masa itu, saya mengalami momen naik-turun. Namun, jika Anda bertanya bagaimana perasaan saya soal kemunduran akibat penalti 16 detik Maverick, saya tak perlu berpikir dua kali. Saya meletakkan penalti ini di tiga insiden terburuk kami,” ungkapnya.
“Jika Anda lihat ke belakang, memori cenderung kabur, tetapi insiden ini terasa segar di kepala kami. Ini terus-terusan membuat tim dan saya kepikiran, dampaknya lebih besar dan bertahan lama dibanding apa yang terjadi 20 tahun lalu. Jujur, saya tidak tidur dua hari. Saya tidak tidur dua malam sejak Minggu. Energi saya rendah, saya tak bisa memikirkan hal lain,” lanjutnya.
Tidak Mengkritisi, Justru Ingin Tetap Patuhi Aturan
Meski begitu, Poncharal mengaku sama sekali tak mengkritisi aturan tekanan ban yang sejak 2023 telah diprotes banyak pembalap dan penggemar akibat bersifat kontroversial. Poncharal menyatakan bahwa ia dan timnya bertekad tetap mematuhi aturan ini pada masa-masa mendatang.
“Kekecewaan saya sungguh besar. Namun, saya juga ingin tegaskan bahwa saya tidak mengkritik regulasi tekanan ban. Hukum memang keras, tetapi begitulah aturannya. Sebagai Presiden IRTA dan pemilik tim, saya selalu menghormati semua regulasi, dan ini takkan berubah pada masa mendatang. Aturan ini sama untuk semua orang,” tutupnya.
Saat ini, Vinales berada di peringkat 18 klasemen pembalap dengan koleksi 8 poin. Skuad Red Bull KTM Tech 3 akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Spanyol yang digelar di Sirkuit Jerez pada 25-27 April 2025 mendatang.
Sumber: GPOne